SELAMAT DATANG DI MEDIA BLOG PEMBELAJARAN SMK TEKNOLOGI DAN REKAYASA

Minggu, 19 April 2015

Sistem Bahan Bakar Injeksi

Sistem Bahan Bakar Injeksi
Sistem injeksi adalah system pemasukan bahan bakar yang diatur secara elektronik dengan mengunakan injektor yang disemprotkan kesaluran masuk (intake manifold). Volume dan waktu penyemprotan bahan bakar diatur secra elektronik oleh perangkat elektronik, yaitu ECU (elektronik Control Unit). ECU akan menerima sinyal dari pick up coil atau tonjolan pada magnet yang bertema dengan pulser, lalu mengirim arus ke perangkap ECU. Dengan sistem injeksi, komsumsi bahan bakar lebih irit dan ramah lingkungan.
          Teknologi injeksi sudah sangat berkembang di zaman sekarang, karena hampir semua pabrikan sepeda motor sudah menerapkan sistem pemasukan bahan bakar tesebut pada setiap motor barunya. Contohnya, pada sepeda motor Honda Supra X 125 PGM-FI (Programed-Fuel Injektion), Yamaha V-ixion 150 FI ( Fuel Injektion), dan Suzuki Shogun 125 Hiper Injektion.
1.      Prinsip Kerja Sistem EFI ( Elektronik Fuel Injektion)
Secara garis besar penyemprotan bahan bakar melalui injektor dengan tekanan pompa bahan bakar dari tangki atas perintah dari ECU, kebutuhan bahan campuran udara yang di perlukan dianalisis melalui ECU atas masukan-masukan dari sensor-sensor. Pada dasarnya, prinsip kerja sistem EFI untuk menyalurkan bahan bakar ke ruang bakar dilakukan dengan cara mengunakan pompa injektor tekana tinggi yang diatur secara elektronik control unit (ECU) untuk mencampurkan bahan bakar dengan udara. Sistem EFI secara ideal harus dapat melakukan pencampuran bahan bakar dan udara dengan perbandingan yang tepat sesuai dengan kondisi putaran dan beban mesin tanpa terpengaruh dengan suhu temperatur mesin.                                                                        2. Konstruksi Dasar Sistem EFI
         Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; a) sistem bahan bakar (fuel system), b) sistem kontrol elektronik (electronic control system), dan c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction system). Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda  motor. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula.
           Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000 dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X 125.
Keterangan
1. Fuel rail/delivery pipe (pipa pembagi)
2. Pressure regulator (pengatur tekanan)
3. Injector (nozel penyemprot bahan bakar)
4. Air box (saringan udara)
5. Air temperature sensor (sensor suhu udara)
6. Throttle body butterfly (katup throttle)
7. Fast idle system
8. Throttle position sensor (sensor posisi throttle)
9. Engine/coolant temperature sensor (sensor suhu air pendingin)
10. Crankshaft position sensor (sensor posisi poros engkol)
11. Camshaft position sensor (sensor posisi poros nok)
12. Oxygen (lambda) sensor
13. Catalytic converter
14. Intake air pressure sensor (sensor tekanan udara masuk)
15. ECU (Electronic control unit)
16. Ignition coil (koil pengapian)
17. Atmospheric pressure sensor (sensor tekanan udara atmosfir)
3. Sistem Bahan Bakar Injeksi
       Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan /menginjeksikan bahan bakar. 

Keterangan:                                                                                                                                
1. Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan bakar.
2. Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injektor. 
3  Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar
4  Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor. 
5  Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold)
6  Fuel tank (tangki bensin);tempat penyimpanan bahan bakar.
       Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
4. Sistem Kontrol Elektronik
       Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sensor (pengindera), seperti MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor, TP (Throttle Position) sensor, IAT (Intake Air Temperature) sensor, bank angle sensor, EOT (Engine Oil Temperature) sensor, dan sensor-sensor lainnya. Pada sistem ini juga terdapat ECU (Electronic Control Unit) atau ECM dan komponenkomponen tambahan seperti alternator (magnet) dan regulator/rectifier yang mensuplai dan mengatur tegangan listrik ke ECU, baterai dan komponen lain. Pada sistem ini juga terdapat DLC (Data Link Connector) yaitu semacam soket dihubungkan dengan engine analyzer untuk mecari sumber kerusakan komponen
  1. ECU/ECM ( Elektronik Control Unit/Elektronik Control Module), yang befungsi untuk menerima dan menghitung seluruh data dan informasi yang diterima dari setiap sinyal sensor, yang dihasilkan oleh koponen yang ada dalam mesin.
  2. TP (Trottle Position)  yang berfungsi untuk memberikan sinyal sensor ke ECU berupa data informasi ( deteksi) mengenai posisi katup gas atau throttle valve.
  3. Air temperature sensor (sensor suhu udara) yang berfungsi untuk memberikan sinyal sensor ke ECU berupa data informasi (deteksi)  mengenai suhu udara ke intake manifold.         
  4. Intake air pressure sensor (sensor tekanan udara masuk)  yang berfungsi untuk memberikan sinyal sensor ke ECU berupa data informasi (deteksi)  mengenai tekanan  udara masuk. 
5. Sistem Induksi Udara 
       Komponen yang termasuk ke dalam sistem ini antara lain; air cleaner/air box (saringan udara), intake manifold, dan throttle body (tempat katup gas). Sistem ini berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar