SELAMAT DATANG DI MEDIA BLOG PEMBELAJARAN SMK TEKNOLOGI DAN REKAYASA

Minggu, 19 April 2015

Sistem Bahan Bakar Konvensional

SISTEM BAHAN BAKAR

          Sistem bahan bakar merupakan bagian terpenting sebagai kelengkapan dari suatu sepeda motor yang berfungsi memberikan masukan/penggunaan bahan bakar dan udara yang diperlukan dalam proses pembakaran bahan bakar. Sistem bahan bakar adalah seperti tangki bensin, selang bensin, kran bensin, saringan udara, dan karburator. Bensin ditampung dalam tangki bensin kemudian dialirkan melalui selang bensin, saringan bensin, kran bensin, ke karburator. bensin dalam karburator dicampur dengan udara yang sebelumya disaring dengan saringan udara sehingga berbentuk gas. Gas campuran udara dan bensin dimasukkan ke dalam silinder pada langkah hisap.
1. TANGKI BENSIN
           Tangki bensin (fuel tank) berfungsi untuk menyimpan atau menampung bensin. Tangki bensin dibuat dari plat baja tipis. Pada bagian atas terdapat lubang untuk memasukkan bensin. Lubang tersebut dibuka dan ditutup dengan tutup tangki.
             
 (Gambar tangki bahan bakar)
Keterangan:
1. Tutup Tangki
2. Sensor bahan bakar
3. Tangki bahan bakar
4. Saluran bahan bakar
2. KRAN BENSIN
Kran bensin konstruksinya menjadi satu dengan karburator. Pada kran bensin terdapat handel yang berfunsi untuk membuka dan menutup lubang keluaran bensin dari tangki bensin. Untuk mengeuarkan bensin dari tangki bensin maka handel digeser pada posisi on. Apabila handel pada posisi on kemudian bensin habis maka handel dapat digeser ke posisi rest sehingga bensin cadangan (reserve) dapat digunakan
(Gambar kran bensin)

 Pada kran bensin terdapat saringan yang berfungsi untuk menahan kotoran yang Terkandung dalam bensin. Kotoran yang berat akan mengendap di bagian bawah dari saringan, sedangkan kotoran yang ringan akan menempel pada saringan. Apabila rusak, saringan tidak dapat diperbaiki dan harus diganti.                                                                                                              
3SELANG DAN SARINGAN BENSIN


                 (Gambar saringan bensin)                 (Gambar selang bensin)
Selang dibuat dari karet kualitas tertentu sehingga tidak “lonyot” ketika terkena bensin dan tahan terhadap getaran. Dalam pemasangan selang, maka pada ujung-ujung selang dipasang klem agar bensin tidak bocor. Kemudian bensin dialirkan dari tangki melalui selang ke saringan bensin. Saringan bensin untuk menahan kotoran yang terkandung dalam bensin selanjutnya bensin dialirkan ke karburator.                                                                                                       4. SARINGAN UDARA
Saringan udara berfungsi untuk menyaring debu atau kotoran yang udara yang akan masuk ke karburator, selanjutnya maksuk ke dalam silinder. Saringan udara dipasang sebelum karburator. Terdapat dua model saringan udara yang digunakan pada sepeda motor, yaitu :
       a)      Saringan kering : elemen saringan terbuat dari bahan kertas
       b)      Saringan basah : elemen saringan terbuat dari spoon yang diberi minyak pelumas.
Metode membersihkan saringan kering berbeda dengan saringan basah. Pada saringan kering dengan meniup menggunakan udara bertekanan dari arah berlawanan dengan arah udara masuk, sedangkan untuk saringan basah dengan mencuci dengan solar, diperas, kemudian dicelup ke oli pelumas dan diperas kembali. Ilustrasi metode membersihkan adalah sebagai berikut:
a) Saringan kering/kertas
(Gambar saringan kering/kertas)
b) Saringan basah
(Gambar saringan basah)

      5. KARBURATOR
          Karburator berfungsi untuk mencampur udara dan bensin sehingga menjadi gas dan untuk mengatur pemasukan gas kedalam silinder. Gas merupakan partikel-partikel yang sangat halus sehingga mudah terbakar. Selain itu, karburator harus sanggup melayani campuran udara dan bensin kedalam silinder sesuai dengan beban dan kecepatan motor.
          Perbandingan udara dan bensin dinyatakan dengan berat. Secara teoritis perbandingan adalah 1 gram bensin berbanding dengan 15 gram berat udara. Apabila perbandingan udara lebih besar misalnya 1 gram berat bensin berbanding dengan 18 gram berat udara maka disebut dengan campuran miskin. Sebaliknya bila campura udara lebih sedikit misalnya 1 gram berat bensin berbanding dengan 13 gram berat udara disebut dengan campuran kaya.
5.1. Bagian-bagian karburator

                                                         Gambar ilustrasi komponen karburator 
  1. Slow jet atau pilot jet, Slow jet atau pilot jet adalah komponen yang terletak dibagian dalam karburator. Fungsinya adalah sebagai penyuplai bahan bakar. Slow jet berfungsi untuk melakukan penyemprotan bahan bakar (bensin) pada awal mesin dihidupkan. Sekaligus menyuplai aliran bahan bakar pada saat mesin dalam keadaan putaran stasioner (langsam) atau putaran lambat.
  2. Main jet/Spuyer, Main jet atau Spuyer berfungsi untuk melakukan penyemprotan bahan bakar bensin pada saat putaran mesin diatas 5000 RPM.
  3. Piston valve (throttle valve) atau piston skep, berfungsi untuk mengatur aliran udara yang akan masuk ke ruang bakar. Sehingga, tenaga atau power dapat diatur sesuai dengan putaran mesin. Pada bagian depan piston valve terdapat coakan (cut away) yang berfungsi untuk mengatur masuknya udara pada saat kondisi mesin dalam putaran stasioner atau langsam.
  4. Jet needle atau jarum skep, berfungsi untuk mengontrol aliran bahan bakar melalui bentuk ketirusan ujung jarum skep. Jet needle mempunyai alur untuk posisi clip mengunci jarum skep pada posisi piston valve. Dan jarum skep mepunyai ukuran sesuai dengan bentuk ketirusan.
  5. Needle jet, berfungsi untuk mengontrol sejumlah campuran bahan bakar dan udara yang dialirkan antara celah jet needle dengan needle jet.
  6.  Float chamber (mangkuk karburator), Berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin sementara sebelum digunakan untuk penyemprotan ke ruang bakar.
  7. Float atau pelampung, berfungsi sebagai pengontrol atau pengatur aliran bahan bakar yang masuk ke float chamber atau mangkuk bensin.
  8. Air screw (baut penyetelan udara), berfungsi untuk mengatur banyaknya jumlah udara yang akan dicampur debgan bensin
  9. Throttle screw (jarum penyetelan gas). Berfungsi untuk mengatur setelan posisi throttle gas pada saat langsam (putaran mesin stasioner/idle)
  10. Pegas, berfungsi untuk mengembalikan trhrottle valve ke posisi semula setelah ditarik oleh kabel gas.
  11. Needle jet holder, berfungsi sebagai kedudukan dari main jet.
5.2. Cara kerja karburator
Pada waktu motor melakukan langkah isap, torak bergerak dari TMA ke TMB sehingga memperbesar volume ruangan silinder, maka tekanan menjadi turu. Akibat gas campuran udara dan bensin dari karburator diisap masuk kedalam silinder. Pada saat ini karburator bekerja. Bekerjanya karburator akibat adanya perbedaan tekanan antara tekanan udara runag venture dengan tekanan udara di luar karburator. Tekanan didalam runag venturi dipengaruhi oleh tekanan didalam silinder pada saat langkah isap sehingga tekanan menjadi rendah bila dibandingkan dengan tekanan udara luar. Oleh karna iu udara luar mengalir ke ruang venture. Ketika udara mengalir ke venture melalui penyiram utama. Kemudian bensin ditiup oleh arus udara yang deras dan terjadilah penguapan atau gas. Campuran udara dan bensin yang menjadi gas tersebut diisap masuk ke dalam silinder.         
Cara kerja karburator hubungannya dengan tingkat kecepatan sebagai berikut.                               a) Pada waktu putaran stasioner sampai kecepatan rendah:
  1. Handel gas dalam posisi belum diputar, katup gas dalam posisi palig bawah sehingga katup 1/8 – ¼. Jarum tidak terangkat sehingga menutup, penyiram utama tidak berfungsi.
  2. Coakan pada katup gas berfungsi sebagai venture, udara yang mengalir akan mengalami penurunan tekana  maka bensin dari ruang pelampung keluar melalui penyiram stasioner.
  3. Selain itu udara mengalir melalui “main air jet: ke penyiram stasioner, untuk mengadakan pencampuran dengan bensin yang perbandingannya dapat diatur dengan sekrup penyetel udara.
  4. Pada “orifice” terjadi pencampuran stasioner. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan campuran udara dan bensin pada putaran stasioner atau kecepatan rendah
 Keterangan:
1. Air (udara)
2. Main air jet (jet udara utama)
3. Slow jet (jet lambat)
4. Air scew (sekerup udara)        
                                                                                                                                                          b) Pada waktu putaran menengah:
  1.        Handel gas diputar, katup gas terangkat 1/4-3/4, jarum penyiram terangkat sehingga penyiram utama terbuka dan berfungsi.
    2.    Coakan pada katup gas masih berfungsi sebagai venture, udara yang mengalir akan mengalami penurunan tekanan pada bensin dari ruang pelampung akan mengalir ke ruang venture melalui penyiram utama. Pada saat ini penyiram stasioner masih berfungsi.
    3.   Disamping itu, udara melalui “main air jet” ke penyiram utama dan penyiram stasioner untuk mengadakan percampuran dengan bensin.
    4.     Percampuran udara dan bensin pada “orifice” menjadi lebih kaya. Hal ini memenuhi kebutuhan campuran udara dan bensin pada kecepatan menengah.







 Keterangan:
 1. Air (udara)
 2. Main air jet (jet udara utama)
 3. Slow jet (jet lambat)
 4. Air scew (sekerup udara)
 5. Air bleed (pelimpahan udara)
 6. Needle jet (jarum jet)
 7. Throttle valve (klep throttle)
 8. Jet Needle (jet jarum)                                                                                                     c) Pada waktu kecepatan tinggi:
  1. Handel gas diputar sampai penuh, katup gas terangkat ¾-penuh, jarum penyiram terangkat dan lubang penyiram utama terbuka sampai penuh sehingga berfungsi penuh.
  2. Udara yang mengalir ke ruang venture penuh, tekanan udara turun sangat rendah sehingga bensin mengalir melalui penyiram utama paling besar. Pada saat ini penyiram stasioner juga berfungsi.
  3. Disamping itu udara yang mengalir melalui “main air jet” ke penyiram utama dan penyiram stasioner dengan kapasitas penuh sehingga akan terjadi percampuran antara udara dan bensin paling besar.
  4. Pada orifice terjadi percampuran udara dan bensin paling kaya. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan campuran udara dan bensin pada beban maksimal dan kecepatan paling tinggi













Keterangan:
1. Air (udara)
2. Main air jet (jet udara utama)
3. Air bleed (pelimpahan udara)
4. Needle jet (jarum jet)
5. Main jet (jet utama)
6. Throttle valve (klep throttle)    
5.3. Tipe  Karburator
      A. Berdasarkan Perbedaan tipe Throttle Valve dan Tipe Ventur
            a)      Piston throttle valve dan variable venture
Piston throttle valve ditempatkan di dalam ruangan venture dengan cara kerja lagsung digerakkan atau dioperasikan oleh kabel atau kawat gas. Sehingga buka dan tutup piston throotle valve ssuai dengan gerakan tangan si pengendara motor. Diameter lubang venture dapat dibedakan berdasarkan aliran campuran bahan bakar di dalam karburator.
                 b)      Butterfly throttle valve dan variable venture
Pada bagian karburator tipe ini terdapat komponen, diantaranya katup kupu-kupu atau butterfly, throttle valve bekerja naik turun berdaarkan tekanan negtif yang berbeda-beda, campuran bahan bakar dan udara mengalir kedalam ruang bakar yang diatur oleh katup kupu-kupu dan piston valve ( automatic variable venture)
       B. Berdarkan Perbedaan dari segi Konstruksi
                 a)      Karburator tipe VM (Velocity Monoblok)
Piston throttle valve bergerak naik turun yang dioperasikan langsung oleh throttle grip atau handle gas, dan dihubungkan oleh kaat gas. Oleh karena itu, diameter lubang venturi dapat dibuat dengan ukuran yang bermacam-macam sehingga dapat mengontrol aliran campran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang dengan baik. Tipe karburator ini banyak dipakai untuk motor 2 tak dan sebagian untuk mesin 4 tak.
                 b)      Karburator tipe CV ( Constan Velocity)
Karburator CV lebih dikenal dengan nama karburator vakum. Karena prinsip kerja karburator ini berdasarkan pada kevakuman yang terjadi diantara tekanan udara luar dan tekanan negative pada lubang venture untuk mengontrol jumlah bahan bakar dan udara yang masuk. Asupan perbandingan udara diatur oleh katup kupu-kupu atau butterfly throttle valve yang dioperasikan langsung oleh kawat yang terhubung ke throttle grip (handle gas). Piston valve berada di tengan, terbuka dan tertutupnya secara otomatis akibat tekanan negative (kevakuman) diruang bakar sangat tinggi. Oleh karena itu, ukuran diameter venture bermacam-macam, sehingga aliran kecepatan udara secara konstan dapat dipertahankan. Karburator tipe ini digunakan pada mesin 4 tak, mempunyai kelebihan, yaitu putaran mesin lebih halus dan stabil sehingga menjadikan pemakaian bahan bakar lebih efisien dan hemat.
                  c)      Karburator TPFC (Transcient Power Fuel Control)
Dikenal dengan sebutan pompa akselerasi yang berfungsi untuk menyuplai bahan bakar tambahan guna menghindari penurunan tenaga mesin ketika piston sep dibuka secara mendadak, atau tiba0tiba karena campuran bahan bakar miskin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar